Bross Orandi cantik murmerrrr :)

Bross Orandi cantik murmerrrr :)
Bross Organdi

Kamis, 17 November 2011


ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Makro

Logo_UNS


Disusun oleh :
Rima Rohani
F0311100

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

I.       PENDAHULUAN

Elastisitas merupakan salah satu metode pengukuran untuk memahami berbagai permasalahan di bidang ekonomi. Dengan elastisitas kita mampu mengetahui sampai dimana respon suatu barang ketika barang  lainnya mengalami perubahan harga. Konsep Elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Pada saat pemerintah menaikkan pajak maupun subsidi maka dengsn elastisitas kita akan tahu damapak tersebut terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat , kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi,pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya. Dengan terpengaruhnya pendapatan daerah tersebut maka akan berdampak terhadap pengeluaran daerah tersebut. Sehingga dengan elastisitas harga ini akan membantu pengambilan kebijakan dalam memutuskan alternative kebijakan yang akan lebih memberikan manfaat bagi kemajuan daerah.
Ada dua macam elastisitas, yaitu elastisitas harga permintaan dan elastisitas harga penawaran. Elastisitas harga permintaan dilihat dari sisi konsumen sedangkan elastisitas harga penawaran dilihat dari sisi produsen. Masing-masing elastisitas tersebut dapat dihitung dengan angka-angka yang biasanya disebut koefisien elastisitas permintaan atau penawaran. Dengan koefisien tersebut maka kita akan mengetahui elastis atau tidaknya suatu barang. Apabila angka tersebut menunjukkan elastic, maka barang tersebut sangat sensitive terhadap perubahan harha barang disekitarnya, sedangkan tidak elastic( non elastic) maka barang tersebut tidak sensitive dengan perubahan harga barang di sekitarnya.Secara detail konsep tersbut akan dibahas di paper ini.


II.    PEMBAHASAN

Menurut Mankiw(2008), “ elastisitas adalah ukuran kepekaan jumlah yang diminta atau jumlah yang ditawarkan terhadap determinannya” . Sedangkan elastisitas terdapat 4 macam yaitu elastisitas permintaan, elastisitas penawaran, dan elastisitas transit. Pada elastisitas  permintaan terdapat tiga bentuk yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan dari permintaan, dan elastisitas silang.
1.      Elastisitas Permintaan
A.     Elastisitas Harga Permintaan
Menurut Bill Rissel(2011), elastisitas harga permintaan adalah untuk mengukur seberapa sensitive permintaan atas permintaan barang atau jasa karena perubahan harga, seperti sensitifnya jumlah anggota terhadap perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Mankiw(2008) berpendapat bahwa elastisitas mengukur seberapa banyak kuantitas permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga tersebut. Dari dua pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa elastisitas diperlukan untuk mengukur seberapa jauh respon jumlah yang diminta terhadap perubahan harga tersebut. Elastisitas dapat dihitung dengan :

Asumsikan harga eskrim naik 15% dan penurunan jumlah es krim yang diminta sebesar 30%. Maka :

 = 2

Jadi respon jumlah es krim yang diminta sebesar 2. Barang tersebut elastic karena nilainya lebih dari satu. Ciri-ciri barang yang elastic adalah ketika barang tersebut naik sebesar 15% maka barang yang diminta akan turun lebih besar dari 15%. Sebaliknya ,apabila barang tersebut tidak elastic  dapat dilihan penurunan barang yang diminta jauh lebih kecil dari 15% dari kenaikan harga tersebut. Sebenarnya hasil di atas bernilai minus karena penurunan dicerminkan dengan nilai minus. Namun , kita mengikuti praktek umum yang berlaku dengan memutlakkan hasilnya, sehingga hasilnya selalu positif.
Selain elastic dan tidak elastic(inelastic), ada nilai elastic uniter , elastic sempurna, inelastic uniter, dan elastic sempurna. Untuk lebih jelas dapat lihat kurva dibawah ini:










            Namun ketika dihitung  bertolak dari B maka harga turun sebesar 33% dan permintaan naik 50%. Hasil elastisitasnya akan berbeda yaitu 1,5. Hal ini akan membingungkan. Sehingga ada metode nilai tengah yang disampaikan Mankiw dalam bukunya. Rumus dalam metode nilai tengah adalah sebagai berikut:
           

B.     Elastisitas Pendapatan dari permintaan
            Elastisitas pendapatan mengukur perubahan barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan konsumen. Jadi setiap perubahan pendapatan yang diterima akan sangat berpengaruh terhadap jumlah barang atau jasa yang akan diminta. Semisal seorang karyawan pabrik gula jawa dengan pendapatan Rp 1.000.000 per bulan, maka ia akan membelanjakan uangnya dengan membeli beras 30 kg untuk 1 bulannya. Namun karena terjadi pengurangan produksi dari pabriknya, dia hanya mendapatkan Rp 800.000 per bulan, sehingga dia akan berhemat dengan mengurangi pembelian beras yang awalnya 30 kg menjadi 20 kg.
            Dari hal tersebut , barang normal dan barang mewah memiliki hubungan nilai yang positif . Sedangkan barang inferior bernilai negative.  Hal tersebut dapat digambarkan seperti barang kebutuhan setiap hari adalah barang normal, mobil adalah barang mewah, dan kendaraan umum adalah barang inferior. Saat pendapatan kita naik maka, kita akan lebih banyak mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari. Dengan pendapatan yang lebih maka kita dapat membeli mobil. Dan permintaan kita terhadap kendaraan umum menjadi semakin kecil. Maka dilihat dari barang inferior kita dapat memahami bahwa barang inferior tersebut memiliki elastisitas pendapatan yang negative.
            Elastisitas pendapatan dari permintaan dapat dihitung dengan :

atau
            Untuk mengetahui barang tersebut adalah barang normal, inferior, atau mewah, kita dapat melihat dari nilai elastisitas. Apabila nilai tersebut lebih atau sama dengan satu maka barang tersebut adalah barang mewah(Ei>=1), lebih dari nol dan kurang dari satu maka barang tersebut adalah barang normal(0<Ei<1), sedangkan nilai minus adalah untuk baran yang bersifat inferior.
C.     Elastisitas Silang dari Permintaan
Menurut Philip dan Robert(2009),elastisitas silang (coss elasticity) adalah perubahan harga dari suatu barang Y menyebabkan kurva permintaan atas barang X bepindah. Jika X dan Y adalah barang subtitusi , kenaikan harga barng Y mengakibatkan kenaikan permintaan pada barang X. Jika barang X dan Y adalah barang komplementer, kenaikan harga barang Y mengakibatkan penurunan pada permintaan barang X.  Sedangkan menurut Mankiw(2008) coss elasticity  adalah seberapa banyak kuantitas yang diminta untuk suatu barang akibat perubahan barang yang terjadi, pada barang lainnya diperoleh dengan menghitung perubahan persentase kuantitas yang diminta dari barang pertama dibagi dengan persentase  perubahan harga dari barang kedua.
Untuk memudahkan dalam pemahaman , asumsikan peanut butter dan jelly adalah barang komplementer. Perubahan harga dari peanut butter akan berhubungan terbalik dengan perubahan permintaan jelly. Harga yang lebih tinggi dari peanut butter  membuat orang akan mengurangi pembeliannya terhadap peanut butter. Sedangkan jelly adalah barang pelengkapnya, maka penurunan jumlah peanut butter yang diminta akan diikuti dengan penurunan jumlah jelly yang diminta. Hal ini mennggambarkan kedua barang tersebut memiliki hubungan negative karena kenaikan harga peanut butter  akan mengakibatkan penurunan jumlah jelly yang diminta.
Untuk barang subtitusi, asumsikan bahwa margarine dan butter adalah barang subtitusi. Kedua barang tersebut sangat berkompetisi di pasaran. Kenaikan harga dari margarine , membuat konsumen akan lebih memilih butter yang harganya lebih murah. Hubungan kedua barang tersebut adlah positif karena kenaikan harga margarine akan diikuti dengan kenaikan jumlah butter yang diminta.
Untuk mencari nilai dari elastisitas silang ini dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:


            Tiga macam bentuk elastisitas permintaan diatas dapat menghasilkan kurva sebagai berikut:










P
 




Ed=0      inelastis sempurna
Ed= ~     elastic sempurna
Ed<1      inelastis
Ed=1      elastis uniter
Ed>1      elastis
 












Faktor-faktor yang menjadi penentu antara lain:
a.       Kebutuhan versus kemewahan
Walaupun ongkos dokter meingkat, permintaan akan dokter tidak akan merosot drastic(inelastic),karena jasa tersebut sutau kebutuhan. Sedangkan ketika harga perahu naik maka permintaan akan perahu akan menurun drastic, karena barang tersebut barang mewah. Apabila kita dihadapkan dalam kedua masalah tersebut, yaitu saat kita memilih ke dokter atau membeli perahu, maka yang akan kita lakukan pasti memilih ke dokter. Karena ke dokder adalah kebutuhan yang harus diutamakan.
b.      Ketersediaan subtitusi
Barang-barang yang memiliki subtitusi lebih banyak maka barang tersebut elastic. Hal tersebut terjadi karena ketika salah satu barang tersebut naik maka permintaan akan barang tersebut menurun drastis dan akan memilih barang yang lain. Contohnya, ketika harga apel naik maka konsumen akan beralih ke jeruk karena harganya relative lebih murah dan kandungan vitaminnya sama yaitu vitamin C. Sedangkan barang yang tidak memiliki subtitusi maka barang tersebut bersifat inelastic. Contohnya, ketika harga bensin naik permintaan akan barang tersebut tidak akan merosot jauh karena ketiadaan barang pengganti.
c.       Luas-sempitnya pasar
Ketika suatu pasar tersebut tergolong sempit maka konsumen akan lebih mudah mencari barang tersebut. Sehingga barang-barang di pasar yang lebih sempit akan bersifat elastic. Sedangkan pasar yang lingkupnya lebih luas , barang-barang yang ada di dalamnya bersifat inelastic. Hal tersebut dikarenakn di pasar yang luas akan sulit menemukan barang pengganti.
d.      Rentang waktu
Semakin panjang rentang waktu, maka berbagai permintaan barang cenderung elastis. Sebagai contoh , ketika harga bensin naik , permintaan bensin hanya turun sedikit pada bulan-bulan pertama. Namun semakin lama , orang akan berganti ke mobil yang hemat bahan bakar , beralih ke transportasi umum, dan bahkan mungkin bisa berganti lokasi tempat tinggal yang lebih dekat dengan lokasi kegiatan sehari-harinya. Misal ,berpindah ke tempat yang lebih dekat dengan kantor tempat ia bekerja
2.      Elastisitas Penawaran
Menurut Makiw , elastisitas penawaran adalah ukuran yang menunjukkan seberapa banyak jumlah penawaran yang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut,ukuran ini dinyatakan sebagai presentaseperubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan presentase perubahan harga. Penawaran dikatakan elastic, apabila perubahan harga menyebabkan perubahn yang besar pada jumlah barang yang ditawarkan. Sedangkan penawaran yang dikatakan inelastic jika perubahan harga suatu barang menyebabkan sedikit perubahan pada jumlah barng yang ditawakan.
Penawaran dalam jangka panjang cenderung akan lebih elastic atau mudah berubah ketimbang penawaran dalam jangka pendek (mankiw,2008). Dalam penawaran jangka pendek, produsen akn sulit mengubah kuantitas produksinya. Sehingga barang yang ditawarkan tidak terlalu sensitive terhadap perubahan harga. Sedangkan penawaran dalam jangka panjang, produsen akan membuat pabrik baru, bahkan menitup pabrik. Sehingga penawaran dalam jangka panjang lebih sensisitif terhadap perubahan harga.
Cara mencari nilai elastisitas harga dari penawaran adalah sebagai berikut:


Ed=0      inelastis sempurna
Ed= ~     elastic sempurna
Ed>1      elastis
Ed=1      elastis uniter
Ed<1      inelastis
 


Ed=1
 
Sedangkan bentuk-bentuk kurva dari penawaran adalah:







P
 







Q
 







Selain elastisitas harga penawaran  juga terdapat elastisitas silang penawaran. Seperti yang dikatakan Anthony (2005), koefisien pada elastisitas penawaran berkebalikan dengan koefisien pada elastisitas silang permintaan. Di elastisitas silang penawaran, apabila koefisiennya bernilai positif maka barnag-barang tersebut adalah barang komplementer, sedangkan koefisien yang bernilai negative maka barang-barang tersebut adalah barang subtitusi.
III. KESIMPULAN
Perbedaan elastisitas permintaan dan penawaran sangat mudah dipahami. Jika elastisitas permintaan kita melihat dari sisi pembeli, sedangkan elastisitas penawaran dilihat dari sisi produsen. Suatu barang dikatakan elastic apabila perubahan harga atas suatu barang akan berpengaruh besar terhadap jumlah barang yang akan diminta atau ditawarkan. Sedangkan suatu barang dikatakan inelastic apabila peubahan harga suatu barang tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.  Pada elastisitas silang permintaan , koefisien yang dihasilkan berkebalikan dengan nilai koefisien dengan koefsien silang pada penawaran. Pada elastisitas silang permintaan jika koefisien nilainya posoitif maka barng tersebut adalah barang subtitusi. Dan jika nili koefisiennya bernilai negative maka barang tersebut adalah barang komplementer, Berkebalikan dengan elastisitas silang pada permintaan, elastisitas silang pada penawaran jika koefisiennya benilai positif maka barng tersebut adalah barang komplementer, sedangkan koefisien yang negative maka barng tersebut adalah barang subtitusi.




DAFTAR PUSTAKA
Anthony,J 2005,’ Cross Elasticity of Supply : Seldom Heard of and Seldom taught’,Journal for Economic Educations, vol.15,no.1,hh.1-6, 9 November 2011,< http://frank.mtsu.edu/~jee/pdf/jeewin05.pdf>
Bill,R 2011,’Price Elasticity of Demand’, Credit Union Management , vol.34,no.10,hh.22-23, 11 November 2011,< http://search.proquest.com/docview/902758503?accountid=44945>
Philip, E & Robert, L 2009,’ Cross Elasticity of Demand: Are Your Students Confused?’,American Economics, vol.54,no.2,hh.107, 11 November 2011http://search.proquest.com/docview/902758503?accountid=44945.
Mankiw,G 2008,’Pengantar Ekonomi’,edk 2, Erlangga,Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar